Potensi SaaS dalam Peluang Bisnis
Software as a Service (SaaS) atau perangkat lunak sebagai layanan bisa menjadi peluang bisnis di era digital saat ini. Kita sebagai vendor SaaS tinggal menyiapkan dan memelihara aplikasi secara cloud kemudian pengguna dapat mengaksesnya melalui peramban internet. Dengan begitu, kita tidak perlu memikirkan bagaimana pemeliharaan server dan segala infrastrukturnya sehingga bisa lebih fokus mengembangkan layanan / aplikasi.
Kenapa SaaS bisa menjadi peluang bisnis?
SaaS menjadi solusi yang tepat karena teknologi on-premise dipastikan lebih mahal secara operasional. On-premise adalah jenis server berupa software yang dijalankan secara internal, biasanya perlu tim IT yang mengembangkan dan mengelolanya. Tentu, ini memerlukan banyak biaya seperti biaya operasional server, gaji tim IT dan lain sebagainya. Ketika layanan yang ditawarkan bisa mencakup banyak instansi/perusahaan atau bahkan personal user, maka biaya yang end-user harus keluarkan jauh lebih kecil daripada mereka harus menyediakannya sendiri.
Disisi lain, SaaS yang berjalan di atas pondasi teknologi cloud memungkinkan kita sebagai vendor untuk mengoptimalkan biaya operasional layanan kita. Sebagaimana asas Pay-as-you-go dari cloud yang meringankan beban vendor karena biaya yang ditagihkan sesuai dengan kebutuhan. Jika traffic sedang rendah, biaya operasional pun rendah bahkan bisa tidak perlu membayar apapun. Namun ketika traffic sedang tinggi, beban biayanya juga meningkat. Tinggal bagaimana kalkulasi bisnis kita sebagai vendor untuk meraup untung.
Ini menjadi peluang yang bisa kita maksimalkan asalkan kita bisa menyediakan layanan yang tepat guna. Pasarnya masih sangat luas dari berbagai bidang usaha, tinggal bagaimana kita melihat kebutuhan mereka dan mau membuatkan solusi untuk mereka.
Apakah saya bisa berbisnis dengan SaaS?
Jawabannya BISA. Singkatnya, kita hanya perlu membuat suatu layanan/aplikasi kemudian dilakukan deployment melalui cloud sehingga client kita bisa mengaksesnya via internet. Makanya sendirian pun saya rasa bisa, yaitu orang yang mampu membuat aplikasi (full-stack) sekaligus bisa menyiapkan cloudnya. Tapi, alangkah baiknya jika kita menyiapkan tim meskipun itu tim yang kecil.
Dari segi teknis, saya kira untuk tim kecil memerlukan:
- Backend Developer : bertugas menyiapkan engine dari layanan
- Frontend Developer : bertugas menyiapkan UI layanan
- DevOps : bertugas untuk deployment ke cloud, termasuk stagingnya sampe production
- UI/UX : bertugas untuk pembuatan desain UI dan segala resource asetnya
Setelah kita berhasil membuat layanan dengan tim kecil itu, kita perlu melakukan pemasaran. Bilamana kita berhasil mencari user dan income yang dihasilkan juga sehat untuk bisnis SaaS, maka selamat kita berhasil berbisnis dengan SaaS.
Btw, kalau Anda bisa lakukan sendirian, menjadi avatar dalam bisnis Anda, silahkan lakukan. Tapi ingat, ketika sudah berjalan, apapun yang terjadi, beban itu Anda pikul sendirian lho ya. Untuk awal gapapa, tapi jangan keterusan.
Peluang bisnis dengan SaaS?
Apapun masalahnya dan ketika solusinya bisa diupayakan dalam bentuk layanan aplikasi, saya rasa bisa menjadi peluang bisnis SaaS. Contoh paling gamblangnya untuk saat ini ya undangan online. Itu salah satu contoh kongkrit dari SaaS di kehidupan nyata. Adapun secara literatur, ada beberapa aplikasi SaaS diberbagai bidang berikut:
- Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM)
- Perencanaan Sumber Daya Korporasi (ERP)
- Akuntansi
- Sumber Daya Manusia
- Keamanan
- Komunikasi
- Pusat Kontak
- Editor Dokumen
Tapi tidak menutup kemungkinan bidang-bidang lain seperti kesehatan, hukum, dll bisa lho menjadi peluang bisnis kita.
Kunci utama SaaS
Memaksimalkan teknologi cloud menjadi kunci utama SaaS. Arsitektur dari layanan menjadi hal utama yang harus dipertimbangkan. Bila salah dalam memilih produk cloud, pasti akan berimbas pada kompleksitas layanan dan juga biaya yang dikeluarkan.
Contoh sederhananya, karena saya berpengalaman di google cloud, biaya layanan SaaS yang menggunakan produk App Engine untuk Backendnya dipastikan lebih mahal daripada cloud functions. Ketika SaaS hanya membutuhkan transaksi data sederhana saja, maka baiknya kita pilih cloud functions yang jauh lebih murah. Tetapi dalam hal responsive, App Engine lebih cocok ketika requirement SaaS perlu standby tanpa putus. Hal-hal seperti inilah yang nantinya perlu diperhatikan supaya biaya operasional SaaS dapat optimal.
Teknologi cloud juga memudahkan kita dalam deployment. Ketika ada client baru, kita tidak perlu menyiapkan apapun secara manual karena dalam cloud semua bisa dilakukan secara terintegrasi. Tinggal bagaimana kita menyiapkan setiap trigger dari event dalam cloud kita.
Akhir Kata
Bisnis dengan berbasis SaaS memungkinkan sekali dilakukan dengan tim kecil. Hal yang terpenting adalah layanan yang kita tawarkan menjadi solusi bagi masalah orang-orang diluar sana. Kita sukses berbisnis SaaS apabila client merasa terbantu dan kita pun mendapatkan penghasilan, win-win solution untuk semua.